Rabu, 20 Mei 2009

Mencari Yang Kuat dan Tahan Lama



Dua seri IndoPrix (IP) 2009 di Sentul jadi medan penyiksa. Pembalap dan mekanik harus berstrategi, hingga bebek bisa finish. Regulasi baru memaksa pembalap berkeliling 12 putaran. Apalagi Minggu (10/5) lalu, suhu 380 Celcius makin menyiksa. Mekanik dipaksa mencari seting paling aman alias rada-rada basah. Menyiasati power seimbang dengan ketahanan mesin.

Udah jadi rumus dasar, Sentul butuh motor bertenaga besar untuk menang. Pun perlu ketahanan agar tuntas melahap 12 putaran. “Sulit jika harus mengalahkan power, agar mesin tahan. Ssementara, tenaga perlu untuk bisa menang,” aku Sri ‘Gandhoel’ Hartanto, mekanik tim Yamaha Evalube FDR Rextor GRM yang menukangi Jupiter tunggangan Irwan Ardiansyah.2111indoprix-gandul-eka.jpg

Rasio kompresi tinggi jadi satu faktor korekan menambah power. Tetapi, bermain di Sentul, rasio kompresi berhadapan dengan durabilitas mesin. “Tenaga bisa dapat pada kompresi 13,5:1. Tapi enggak kuat. Jebol deh,” kata Edwin alias Akiang, mekanik Honda Banten Federal Oil yang meratapi mesin Supra X 125 besutan Mariasan Kocek, pecah setelah 10 lap.

Bermain kompresi di atas 13 ,5 : 1 di Sentul memang riskan. “Faktornya bukan mencari bahan bakar yang tepat. Tapi juga ketahanan part. Biar bagaimanapun kita pakai motor yang bukan didesain untuk balap murni,” kata Hasyim Sonedi, mekanik Suzuki IRS U Mild AHRS.

Makanya Hasyim cuma mematok 12,8 : 1. Itupun, dengan bahan bakar Elf oktan 104. “Kita juga lakukan Cryogenic pada kruk-as pada suhu minus 190 derajat agar lebih kuat,” tambah Hasyim dengan bahasa teknik yang rada ruwet.

Sebenarnya ada cara lain. Yaitu, mengolah porting intake, exhaust dan kem. Kombinasi ini diolah untuk mencapai efisiensi volumetrik (EV) maksimal. “Dengan cara ini, kompresi memang tak perlu terlalu tinggi. Yang penting bahan bakar yang disuplai cukup,” kata Tommy Huang, tukang riset BRT.

2112indoprix-hadi-wijaya-dvd.jpgSolusi Tommy lewat formula EV amat masuk akal. Hasilnya, Supra X 125 geberan Rey Ratukore tahan 12 lap. Ditambah komponen rocker-arm Supra yang dilengkapi roller, bikin kerja mesin lebih ringan. Toh itu cuma bisa didapat jika didukung alat penghitung yang canggih dan itungan cermat. Buat yang tak punya dan tak cermat, silakan meratap.

Namun bukan berarti mesin bebas dari siksaan. Sebab, meski kompresi rendah, power tinggi yang dihasilkan tetap akan memaksa part kerja lebih keras. “Ujungnya ya menuntut metalurgi harus kuat,” kata Benny Djatiutomo, boss Yamaha Petronas FDR Star Motor.

Dilihat dari rata-rata tim yang main di Sentul kemarin, gerungan rpm mampu melejit sampai 13.000 rpm. “Smash bisa sampai 13.400 rpm. Bisa dibayangkan, bagaimana tersiksanya part jeroan mesin,” tambah Hasyim.

Itu dirasakan Hadi Wijaya, joki tim Kawasaki Elf IRC NHK M-Tech yang geber Kawasaki Athlete 125. Setiap berada di rombongan besar, doi kudu ngangkat badan dari posisi merunduk. “Saya pun harus ngendurin gas. Kalo ikut angin putaran mesin jadi ringan. Tanpa disadari bisa tembus 13.500. Kalau dipaksa bisa jebol,” urai Hadi yang mengalami naas di motornya.

Makanya tak aneh jika pembalap lebih senang berada di tengah rombongan ketimbang di depan. Selain menyimpan tenaga motor, juga menghemat daya tahan mesin. Ujungnya, tetap yang kuat dan tahan lama yang menang.

HASIL LOMBA

IP 110
Race 1
1. Hadi Wijaya (7) Kalbar Kawasaki Elf IRC NHK Manual Tech Blitz 24:30,934
2. Denny Triyugo (96) Jatim Yamaha Petronas FDR Star Motor Jupiter 24:30,945
3. Florianus Roy (92) DIY Yamaha TDR Indoparts FDR Yonk Jaya Jupiter 24:31,103
4. Irwan Ardiansyah (76) DIY Yamaha Evalube FDR Rextor GRM Jupiter 24:31,173
5. Achmad Kohar () Jabar Suzuki Top 1 BRT SHC FDR Chia Felix Smash 24:31,449

Race 2
1. Hokky Krisdianto (57) DIY Yamaha Petronas FDR Star Motor Jupiter 24:32,811
2. Wahyu Widodo (16) Jabar Suzuki IRC U Mild AHRS Smash 24:32,923
3. Dedy Permadi (45) DIY Kephoth Federal Indoparts KBC Jupiter 24:32,969
4. Florianus Roy (92) DIY Yamaha TDR Indoparts FDR Yonk Jaya Jupiter 24:33,075
5. Denny Triyugo (96) Jatim Yamaha Petronas FDR Star Motor Jupiter 24:33,076

Total Poin IP 110
1. Denny Triyugo (96) Jatim Yamaha Petronas FDR Star Motor 31
2. Hadi Wijaya (7) Kalbar Kawasaki Elf IRC NHK Manual Tech 31
3. Wahyu Widodo (16) Jabar Suzuki IRC U Mild AHRS 30
4. Florianus Roy (96) DIY Yamaha TDR Indoparts FDR Yonk Jaya 29
5. Hokky Krisdianto (57) DIY Yamaha Petronas FDR Star Motor 28

IP 125
Race 1
1. Dellu Agung (99) DKI Stebo Racing INK Supra125 24:03,867
2. Wahyu Widodo (16) Jabar Suzuki IRC Umild AHRS Shogun 24:03,867
3. H. Yudhistira (33) Kalsel HRVT BGM HBM IRC Jupiter 24:03,874
4. Hokky Krisdianto (57) DIY Yamaha Petronas FDR Star Motor Jupiter 24:03,926
5. Rey Ratukore (22) DKI BRT Indopart KBC Supra125 24:04,137

Race 2
1. Rey Ratukore (22) DKI BRT Indopart KBC Supra125 23:56,990
2. Hadi Wijaya (7) Kalbar Kawasaki Elf IRC NHK Manual Tech Athlete 23:57,010
3. Dedy Permadi (45) DIY Kephoth Federal Indopart KBC Jupiter 23:57,240
4. Hokky Krisdianto (57) DIY Yamaha Petronas FDR Star Motor Jupiter 23:57,404
5. Dellu Agung (99) DKI Stebo Racing INK Supra125 23:58,341

Total Poin IP 125
1. Rey Ratukore (22) DKI BRT Indoparts KBC 36
2. Dellu Agung (99) DKI Stebo Racing INK 36
3. Hokky Krisdianto (57) DIY Yamaha Petronas FDR Star Motor 26
4. H. Yudhistira (33) Kalsel HRVT BGM HBM IRC 24
5. Hadi Wijaya (7) Kalbar Kawasaki Elf IRC NHK Manual Tech 20

Penulis/Foto : Chuenk, Aries/M. David


0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com